08 Juni 2014

Timnas U-19 Terlalu Tangguh

* Gunduli Aceh 4-0

BANDA ACEH - Timnas U-19 kembali memperlihatkan kualitasnya dalam laga perdana Tur Nusantara II yang mereka jalani. Tadi malam, di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh, tim Garuda Muda masih terlalu tangguh untuk Tim U-21 untuk lawan tanding mereka.


Buktinya, anak asuhan Indra Safri berhasil menggunduli Tim U-21 Aceh dengan skor telak 4-0.

Kemenangan tim yang dipersiapkan ke Piala Asia di Myanmar Oktober mendatang ini tak terlepas dari kontribusi tiga pemain asal Aceh. Gol perdana lahir berkat jasa punggawa asal Pidie, Miftahul Hamdi. Selanjutnya, pemain asal Bireuen kelahiran Bantul, Dinan Yahdian Javier tak ketinggalan. Kemudian pemain asal Aceh Selatan, Hendra Sandi Gunawan mencetak gol. Tiga gol dari pemain asal Aceh mampu membayar kepercayaan pelatih yang membuktikan janji menurunkan 40 persen pemain asal Tanah Rencong dalam laga itu.

Pertandingan tadi malam turut disaksikan Ketua Umum PSSI Pusat, Djohar Arifin Husen beserta rombongan. Sebelum pertandingan, pemain kedua tim dan semua yang hadir di stadion melakukan hening cipta untuk pemain Persiraja, Akli Affan yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Hening cipta itu dipimpin Ketua Umum Asosiasi PSSI Aceh, Adly Tjalok. 

Dalam duel itu, Timnas U-19 langsung memegang kendali permainan melalui sentuhan dari kaki ke kaki di awal-awal babak pertama. Permainan cukup tenang yang diperagakan Zulfiandi yang tadi malam dipercayakan sebagi kapten Timnas U-19 dkk membuat Tim U-21 Aceh kesulitan untuk mendapatkan bola. Buktinya, Timnas U-19 hanya butuh waktu enam menit untuk merobek gawang Aceh. Adalah Miftahul Hamdi membuat Timnas unggul 1-0 setelah sundulannya yang memanfaatkan tendangan pojok Hendra Sandi Gunawan gagal diantisipasi kiper Tim U-21 Aceh.

Dominasi Timnas U-19 terus berlanjut yang membuat pertahanan Tim U-21 Aceh makin terancam. Tapi, anak-anak Aceh tetap berusaha memberi perlawanan, meski cukup sulit menerobos pertahanan Timnas U-19. Peluang tim besutan Indra Sjafri menambah gol terjadi di menit 24 setelah Wasit Foulur Rosy menunjuk titik putih akibat kiper Miswar melanggar Dinan. Hanya saja, Dinan yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugas dengan baik setelah tendangannya mengarah ke samping gawang.

Tapi, pemain Timnas U-19 terus memberi tekanan yang membuat pemain Aceh kewalahan. Kali ini, Dinan membayar kegagalan penaltinya lewat gol ke gawang Aceh di menit 43. Tendangan Hendra Sandi Gunawan mampu dibelokkan Dinan hingga bola masuk ke gawang. Tertinggal 0-2 membuat anak-anak Aceh berusaha membalas. Hanya saja, serangan yang dibangun anak asuhan Samani ini sering kandas sebelum sampai ke pertahanan Timnas U-19. Hasilnya, keunggulan Garuda Jaya bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tak ada perubahan yang berarti dari gaya permainan tim Aceh. Serangan mereka tetap tak pernah membahayakan gawang Timnas U-19. Justru, kendali permainan terus dipegang Zulfiandi dkk yang masih berambisi menambah gol. Akhirnya giliran Hendra Sandi Gunawan mencetak gol setelah tusukannya yang mampu melewati dua pemain lawan hingga melepaskan tembakan ke gawang. Gol terakhir Timnas U-19 dicetak Evan Dimas yang masuk di babak kedua. Evan yang mendapatkan umpan dari M Fatchu Rochman dengan tenang menaklukkan kiper Tim U-21 Aceh, Miswar. Skor 4-0 tak berubah hingga Wasit Foulur Rosy meniup pluit akhir. Di akhir pertandingan, Indra Sjafri memimpin pemain Timnas U-19 mengelilingi stadion yang disambut tepuk tangan penonton. 

Pertandingan tadi malam disaksikan puluhan ribu penonton. Boleh jadi, jumlahnya mengalahkan penonton saat final turnamen Piala Gubernur Aceh antara Aceh FC melawan Semen Padang, atau Aceh Selection menghadapi juara Divisi Utama, Persiba Bantul beberapa waktu lalu. Jumlah penonton yang hadir ke stadion tadi malam sama dengan saat Persiraja menjamu The Green Force Persebaya Surabaya beberapa tahun lalu. Tak ayal, kapasitas stadion 45 ribu tersebut penuh sesak penonton yang datang dari berbagai daerah di Aceh.(adi)

Tidak ada komentar:

Pemain Persiraja

Pemain Persiraja
Playmaker Persiraja, Patrick Sofian Ghigani