28 November 2018

Puisi Kehidupan Metropolitan

Oleh: Hadi Al Sumatrany


Dalam dekap kehidupan tersembunyi

Ada kekalahan yang tak dimengerti

Haluan kehidupan pun sunyi

Tak ada makna dan kesannya lagi

Lorong yang dulu sunyi

Kini berbunyi suara

Gemerlap yang tak beraturan

Tak bertuan dan tak ada sosial

Hati boleh menggugah dan membenci

Langit dan bumi boleh bersaksi

Untuk sekian kali kalbu bernyanyi

Tak ada penonton dan pemusik suci

Semuanya pergi bersama rembulan yang lari

Kesunyian datang dan menepi

Di kota metropolitan

Kami terus tersembunyi

Selamatkan Kami

Tak perlu mengumbar tangis

Bila bukit-bukit memerah

Kesabarannya mendobrak darah

Menanti gelisah

Bulu-bulunya ditebas

Kedamaian hutan tinggal sendiri

Mesin-mesin bagai duri

Mencincang kedamaian ini

Aku yang kecil tinggal sendiri

Semua saudaraku di bawa lari

Kami sudah di gunduli

Ombak Besar

Pasir-pasir cemburu

Menanti sahabat baru

Lama menunggu

Ombak besar berlalu

Menerjang daratan

Menerbangkan pasir

Berserakan

Lama menanti

Semuanya tak kembali

Laut kembali tenang

Malam Minggu

Derap langkah menyerbu

Diantara rel-rel yang membisu

Kereta api berlalu

Suara bising tak peduli

Rezeki hanya disini

Derap langkah menyerbu

Diantara kerikil yang membisu

Pangeran penggoda di tunggu

Lembaran rupiah dikupas

Derap langkah menyerbu

Di antara transaksi bisu

Tak ada harapan di masa lalu

Di penggir kali itu

Dagangan ku laku

Kebetulan malam minggu

Pembelinya hidung belang itu

Dalam terpal biru menawar

Tiga puluh ribu saja

Hiduplah kami tiap waktu

Dan ?

Pengemis itu

Datang tiap waktu

Sandal jepit, compang camping

Memburu tiap menit

Recehan mulai sulit

Di antara ibu kota sempit

Di antara pemerintah pelit

Di antara lingkungan berpenyakit

Kami tetap memburu dunia baru

Yang tidak sempit

Tidak pelit

Dan

?

Kami

Harapan tidak datang

Pemerintah berulang-ulang

Kami

Bimbang tapi sabar

Kami

Miskin dunia

Tapi kaya akhirat

[]

Tidak ada komentar:

Pemain Persiraja

Pemain Persiraja
Playmaker Persiraja, Patrick Sofian Ghigani